Senin, 11 April 2011

Apa Itu e-commerce ?

Apa itu e-commerce ? arti dan makna dari Electronic commerce atau e-commerce adalah istilah untuk semua jenis bisnis, atau transaksi komersial, yang melibatkan transfer informasi di Internet. Ini mencakup berbagai jenis bisnis yang berbeda, dari konsumen ritel berbasis situs, melalui situs lelang atau musik, untuk perdagangan bursa bisnis barang dan jasa antara perusahaan. Saat ini salah satu aspek yang paling penting dari munculnya internet.

E-commerce memungkinkan konsumen untuk pertukaran barang elektronik dan jasa tanpa hambatan waktu atau jarak. Electronic commerce telah berkembang pesat selama lima tahun terakhir dan diperkirakan masih akan terus berkembang pesat. Dalam waktu dekat batas-batas antara commerce bisnis “konvensional” dan “elektronik” akan menjadi semakin kabur karena semakin banyak memindahkan bagian dari operasi mereka ke Internet.

Bisnis ke Bisnis atau B2B mengacu pada perdagangan elektronik antar bisnis daripada antara bisnis dan konsumen. bisnis B2B sering berurusan dengan ratusan atau bahkan ribuan bisnis lainnya, baik sebagai pelanggan atau pemasok. Melakukan transaksi elektronik ini memberikan keunggulan kompetitif besar dibanding metode tradisional. Bila diterapkan dengan benar, e-commerce seringkali lebih cepat, lebih murah dan lebih mudah daripada metode tradisional untuk barter barang dan jasa.

Transaksi Elektronik sudah ada selama beberapa waktu dalam bentuk Electronic Data Interchange atau EDI. EDI mewajibkan setiap pemasok dan pelanggan untuk membuat sebuah data link khusus (antara mereka), mana e-commerce menyediakan metode biaya-efektif bagi perusahaan untuk menyiapkan beberapa, ad-hoc link. Electronic commerce juga menyebabkan perkembangan pasar elektronik di mana pemasok dan pelanggan potensial dibawa bersama-sama untuk melakukan perdagangan yang saling menguntungkan.

Jalan untuk menciptakan sebuah website toko online yang sukses dapat menjadi sulit jika tidak menyadari prinsip-prinsip e-commerce dan e-commerce apa yang seharusnya dilakukan untuk bisnis online Anda. Meneliti dan memahami pedoman yang dibutuhkan untuk benar melaksanakan rencana e-bisnis adalah bagian penting untuk menjadi sukses dengan bangunan toko online.

Whatsapp Messenger Jadi 'Senjata' Baru Nokia

KOMPAS.com - Menggunakan OVI Chat di ponsel-ponsel terbaru Nokia ternyata tak cukup mendongkrak popularitas layanan chatting di kalangan pengguna Nokia. Kini ada 'senjata' baru yang diandalkan Nokia untuk bersaing dengan layanan chatting via ponsel yakni Whatsapp Messenger.
Whatsapp Messenger merupakan salah satu aplikasi yang diunggulkan dalam program Nokia Break Free yang baru diluncurkan Jumat (8/4/2011) pekan lalu. Aplikasi chatting yang memungkinkan pengguna mengirim pesan serta file gambar, suara, dan video itu bisa dipakai lintas platform dan tidak ribet menggunakannya.
"Untuk terhubung dengan teman lewat Whatsapp Messenger, tak perlu minta PIN dan menunggu di-approve.Yang perlu dilakukan hanyalah meminta nomor telepon saja. Kalau nomor telepon sudah ada di phonebook, maka otomatis orang itu menjadi teman kita. Jadi enggak perlu repot lagi," kata Head of Service and Portofolio Nokia Indonesia Haryati Lawidjaja.
Ia mengatakan bahwa Whatsapp Messenger sendiri bukan aplikasi eksklusif milik Nokia. Beberapa ponsel merek lain sebenarnya juga bisa memakai Whatsapp Messenger. Namun, justru dengan aplikasi yang lintas platform tersebut membuat pengguna tak terbatasi sekat-sekat sehingga dapat bebas berkomunikasi dari ponsel Nokia ke ponsel lain layaknya komunikasi suara atau SMS.
Ketika ditanya apakah kehadiran Nokia dengan Whatsapp Messenger adalah upaya untuk mengalahkan penetrasi BlackBerry dengan fitur utamanya BlackBerry Messenger, Haryati menjawab diplomatis. "Sebenarnya enggak berhubungan dengan mengalahkan. Tapi kita lebih melihat kebutuhan konsumen. Meski demikian, tak bisa dipungkiri bahwa kemampuan layanan Blackberry Messenger dan Whatsapp Messenger memiliki kesamaan. Keduanya sama-sama memungkinkan pengguna mengirimkan teks dan file gambar, suara dan video semudah mengirim SMS. Jadi, kompetisi keduanya lewat layanan ini sangat dimungkinkan," ujarnya.
Jadi, apakah Whatsapp Messenger akan membantu Nokia mengalahkan BlackBerry Mesenger? Haryati hanya menjawab dengan optimis bahwa Whatsapp Messenger akan dipakai banyak orang, terutama dengan masih banyaknya orang yang memakai Nokia.
"Dari seluruh pengguna ponsel 70 persen masih memakai Nokia. Let's say 10 persennya memakai ponsel yang bisa support aplikasi Whatsapp Messenger," ujarnya. Menurutnya, dengan jumlah pemakai Nokia itu, Whatsapp Messenger sangat berpeluang untuk digunakan lebih banyak orang.

Rabu, 06 April 2011

subnetting

Subnetting - Memecah Network Melalui Subnetmask

Bila kita hanya mempunyai 5 host, maka kita dapat menggunakan subnetmask 255.255.255.224 untuk mengefisiensikan jaringan kita. Bagaimana cara mengetahuinya? Mari kita bersama-sama menghitungnya.
Jumlah subnet = 2n - 2
5 <= 2n - 2
n = 3, diperoleh dari 2n - 2 yang mendekati 5
n mewakili host portion pada subnetmask. Karena host portion yang dipakai hanya 3, maka sisanya (5 bit) akan dipakai sebagai subnet portion. Seperti yang telah kita ketahui, n merupakan jumlah angka 0 dari subnetmask, dihitung/ditulis dari kanan. Dengan demikian, subnetmask subnetwork yang baru adalah 255.255.255.11100000 = 255.255.255.224.
NB: subnetmask dibagi menjadi 2 bagian, yaitu subnet portion (diwakili dengan angka 1 pada nilai binary) dan host portion (diwakili dengan angka 0 pada nilai binary). Untuk IP class C, nilai default subnet portionnya adalah 24 bit, dan host portionnya adalah 8 bit.
Dengan subnetmask 255.255.255.224, berapakah jumlah host maksimal dan berapa jumlah subnet yang dapat dibuat? Untuk menghitung jumlah host, digunakan rumus 2n - 2, n kecil mewakili jumlah angka 0 pada host portion. Sedang untuk menghitung jumlah subnet, kita dapat menggunakan rumus 2N - 2 (menurut cisco), N mewakili jumlah angka 1 pada host portion.
NB: untuk mencari jumlah subnet, ada yang menggunakan rumus 2N saja tanpa dikurangi 2. Hanya cisco yang mengurangkan dengan dua, karena secara default router cisco tidak menggunakan subnet ke-0 (kalau gak salah istilahnya "no ip subnet zero") dan subnet yang terakhir digunakan untuk cadangan. Aku kurang paham tentang masalah ini.http://www.blogger.com/img/blank.gif
Untuk contoh ini, maka klasifikasi jaringan yang baru adalah
Jumlah host/subnet = 2n - 2 = 25 - 2 = 30 host
Jumlah subnet = 2N - 2 = 23 - 2 = 6 subnet
Setelah kita menggunakan subnetmask 255.255.255.224, maka jaringan kita telah terbagi menjadi 6 subnet dengan jumlah maksimal host per subnet adalah 6 host
Klasifikasi jaringan 192.168.0.0/27
Subnet #0 (defaultnya tidak digunakan pada router cisco)
Alamat network = 192.168.0.0/27
Alamat host = 192.168.0.1/27 - 192.168.0.30/27
Alamat broadcast = 192.168.0.31/27

Subnet #1
Alamat network = 192.168.0.32/27
Alamat host = 192.168.0.33/27 - 192.168.0.62/27
Alamat broadcast = 192.168.0.63/27

Subnet #2
Alamat network = 192.168.0.64/27
Alamat host = 192.168.0.65/27 - 192.168.0.94/27
Alamat broadcast = 192.168.0.95/27


Dan seterusnya...
NB: prefik /27 diperoleh dari default value (24) ditambah dengan jumlah host portion yang digunakan untuk subnet portion (3)